Bleduk Kuwu

Bleduk. Bleduk. Bleduk... Itulah suara dari bawah tanah yang secara berkelanjutan terus terdengar. Sepanjang masa. Volume suara yang terdengar memang tidak selalu sama, namun keajegan bunyi bleduk itu selalu terdengar, konon sejak ribuan tahun lalu. Barang kali karena suara yang terdengar bleduk... bleduk, akhirnya di namakan Bleduk Kuwu. Kuwu menunjuk pada nama lokasi ini berada di Desa Kuwu, sekitar 28 kilometer timur Purwodadi, Ibu Kota Kabupaten Grobogan.

Kesan pertama ketika menyaksikan fenomena alam nan unik itu adalah menakjubkan. Letupan lumpur dari bawah tanah terus terjadi dengan titik-titik letupan yang berbeda. Besar kecilnya volume letupan menunjukkan tinggi-rendahnya letupan ke udara. Semakin besar suaranya, semakin tinggi letupan lumpur panas itu ke udara. Begitu pula sebaliknya.

Menurut cerita penduduk setempat, untuk bisa menyaksikan letupan tinggi – konon bisa mencapai 10 meter – sebaiknya pada pagi buta ketika udara masih dingin atau saat cuaca mendung. Menurut penjelasan resmi Pemerintah Kabupaten Grobogan, fenomena alam Bledug Kuwu itu dengan ditandai dengan keluarnya air beserta lumpur dari endapan laut purba akibat tekanan air vertikal. 

Laut purba? Bisa jadi benar karena lumpur di Bleduk Kuwu ini memiliki kandungan garam tinggi. Karena kadar garam tinggi, pagar besi di sekitarnya dimakan korosi. Namun ada pula yang memanfaatkan lumpur berkadar garam tinggi ini sebagai lahan untuk membuat garam. Ada pula yang mengemas lumpur tersebut ke dalam botol air mineral lalu menjualnya dengan janji bisa menghilangkan jerawat.
 

This website was created for free with Own-Free-Website.com. Would you also like to have your own website?
Sign up for free